Minggu, 24 April 2011

PROSES PENGGUNAAN OBAT


H-2 sebelum ujian Pelayanan Farmasi akan dilaksanakan. Mata ini masih terasa berat untuk membaca bahan kuliah, karena luar biasa banyaknya. “ Bahan mana yang harus dibaca ya, fikirku.”. Waktu menunjukkan pukul 18:26. Masih lama menunggu waktu shalat Isya’. Kuputuskan untuk sebagian melihat buku Farmasi Klinik karangan Prof.Charles. Kubuka daftar isi, tema “ Pelayanan Farmasi Klinik dalam Proses Penggunaan Obat “ sepertinya menarik perhatianku. 

Mengapa ? Karena jumlah halaman yang paling minimalis. Hanya terdiri dari dua bagian, pendahuluan dan tahap-tahap dalam proses penggunaan obat. Bismillah, semoga bisa sedikit nempel di fikiranku.

Apakah itu proses penggunaan obat ? Baris pertama sesudah pendahuluan langsung menjawab pertanyaan ini. Suatu sistem yang terdiri atas berbagai tahapan yang harus diselesaikan agar pasien mencapai terapi yang optimal, katanya.

Bagian pendahuluan hanya membicarakan mengenai tanggung jawab apoteker tidaklah seperti periode tradisional, hanya terkait produk namun juga pada pasien, berupa ketepatan penggunaan obat. Waduh, panjang lebar juga ya… sampai dua halaman (47-48) khusus untuk menjelaskan urgensi peran apoteker. Lanjutkan !!!

Selanjutnya, ada sembilan bahan pokok, eh tahapan penggunaan obat : 

Pertama : Tanggapan dibutuhkannya obat atau DIAGNOSA akan keluhan pasien yang ditangani oleh dokter.

Kedua : Penetapan SEJARAH PENGGUNAAN OBAT oleh dokter dan apoteker melalui WSO. Untuk mengetahui apakah pasien sakit karena obat ? Ataukah pasien menggunakan obat saat sakit ? Adakah respon alergi ?. Disini apoteker bisa berperan dalam VISITE, WSO,pembuatan P3 

Kelima : Penulisan ORDER/RESEP OBAT oleh dokter tentunya memperhatikan terapi yang rasional. Dalam penulisan resep obat ini, apoteker berperan pada tahap yang ketiga dan keempat : yakni SELEKSI SEDIAAN & REGIMEN OBAT. Apoteker akan menyajikan pilihan terapi obat yang rasional (cost benefit analysis), data mengenai obat (BSO, dosis, ketersediaan hayati) 

Keenam : Apoteker akan melakukan KAJI RESEP, PEMASUKAN DATA PADA P3 dan DISPENSING. Kaji resep mencakup berbagai aspek legal, farmasetik, dan klinis. Setelah pengkajian resep, data dimasukkan dalam P3. Dispensing merupakan proses menyiapkan dan menyerahkan obat pada pasien yang tertera pada resep. 

Ketujuh : Dokter,apoteker, dan perawat memberikan EDUKASI dan KONSELING pada pasien. Apoteker memiliki tanggung jawab dalam hal regimen obat tentunya. 

Kedelapan : Pasien maupun perawat dapat melakukan KONSUMSI OBAT. Untuk pasien rawat inap, pemberian obat terutama intravena diberikan oleh perawat. Apoteker harus memberikan informasi dan konsultasi mengenai aspek konsumsi obat pasien , baik kepada pasien maupun perawat.

Terakhir, kesembilan : Dokter, apoteker, dan perawat bersama-sama bertanggung jawab dalam PEMANTAUAN TERAPI OBAT. Dipantau mengenai ketepatan 7T, informasi yang diberikan pada pasien, tingkat kepatuhan pasien, interaksi, data lab klinik, maupun tanda fisik dan gejala klinik yang relevan dengan terapi obat pasien.

Sembilan tahapan penggunaan obat tersebut diilustrasikan dalam gambar berikut :
 

Gambar 1. Proses Penggunaan Obat

Wow, walaupun halamannya minimalis isinya cukup padat ya… Semoga bisa bermanfaat… Shalat Isya’ dulu yak …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar